Jumat, 27 Juli 2012

Berwirausaha = Bercinta

Oleh: Andri Sabarua

“Apa yang akan kalian lakukan, ketika kalian jatuh cinta?” tanya Andeka Rocky Tanaamah, salah satu fasilitator Training Kewirausahaan GMKI, saat membawakan materi Berpikir Perubahan (26/7). Kemudian peserta menuliskan jawaban, lalu mereka mengumpulkannya. Rocky membacakan satu persatu jawaban yang sudah terkumpul, mulai dari jawaban yang kosong hingga jawaban melankolis.

“Jika aku jatuh cinta, aku akan melakukan segalanya untuk mendapatkannya,” salah satu jawaban yang terkumpul.

Korelasi antara sedang jatuh cinta dan berwirausaha adalah sama-sama membutuhkan hasrat. Tapi kadar hasrat ketika sedang jatuh cinta lebih besar dibandingkan dengan hasrat untuk berwirausaha. Ketika kadar hasrat berwirausaha sudah cukup mampu memotivasi, maka bukan hal yang tidak mungkin lagi untuk menjadi seorang entrepreneur.

“Jadikan hasrat untuk berwirausaha seperti hasrat ketika kita sedang jatuh cinta,” kata Rocky.

Seorang entrepreneur memiliki pola pikir yang sangat menonjol. Ia akan selalu mencari “hal yang baru ” ataupun alternatif yang lain untuk meningkatkan kualitas produksi barangnya maupun keberagaman barang produksinya. Di sinilah hasrat serta nilai kreativitas seorang entrepreneur akan diuji. Bagaimanapun dia harus bisa berhasrat untuk berkreasi menciptakan inovasi. Pembentukan mindset ini juga dipengaruhi oleh seberapa besar motivasi kita. Baik terhadap usaha kita sekarang ataupun terhadap diri sendiri.

“Berdasarkan penelitian, setiap hari manusia melakukan self-talk sebanyak 55.000-60.000 kali. Dan hampir 77% monolog tersebut bersifat negatif dan melemahkan dirinya,” kata Rocky.

Dibutuhkan hasrat yang kuat, serta motivasi yang positif untuk memulai sebuah usaha. Sama seperti sedang jatuh cinta, kita akan memiliki hasrat yang tinggi untuk mencapai tujuan kita –dicintai calon pasangan—serta motivasi yang jelas. Begitu pula untuk memulai suatu usaha. Selain hasrat dan motivasi, seorang entrepreneur juga membutuhkan kreatifitas yang diimplementasikan menjadi suatu inovasi yang disertai dengan kegigihan.


Rocky menegaskan bahwa besarnya perubahan dalam hidup seorang calon entrepreneur, ditentukan oleh seberapa besar ia bisa mengubah mindset atau pola pikirnya, dan seberapa besar hasrat yang dimilikinya untuk memulai usaha.

0 komentar:

Posting Komentar