Oleh:
Andri Sabarua
“Apa yang akan kalian lakukan, ketika kalian jatuh
cinta?” tanya Andeka Rocky Tanaamah, salah satu fasilitator Training
Kewirausahaan GMKI, saat membawakan materi Berpikir
Perubahan (26/7). Kemudian peserta menuliskan jawaban, lalu mereka mengumpulkannya.
Rocky membacakan satu persatu jawaban yang sudah terkumpul, mulai dari jawaban yang
kosong hingga jawaban melankolis.
“Jika aku jatuh cinta, aku akan melakukan segalanya
untuk mendapatkannya,” salah satu jawaban yang terkumpul.
Korelasi antara sedang jatuh cinta dan berwirausaha adalah
sama-sama membutuhkan hasrat. Tapi kadar hasrat ketika sedang jatuh cinta lebih
besar dibandingkan dengan hasrat untuk berwirausaha. Ketika kadar hasrat
berwirausaha sudah cukup mampu memotivasi, maka bukan hal yang tidak mungkin
lagi untuk menjadi seorang entrepreneur.
“Jadikan hasrat untuk berwirausaha seperti hasrat
ketika kita sedang jatuh cinta,” kata Rocky.
Seorang entrepreneur
memiliki pola pikir yang sangat menonjol. Ia akan selalu mencari “hal yang baru
” ataupun alternatif yang lain untuk meningkatkan kualitas produksi barangnya
maupun keberagaman barang produksinya. Di sinilah hasrat serta nilai
kreativitas seorang entrepreneur akan
diuji. Bagaimanapun dia harus bisa berhasrat untuk berkreasi menciptakan inovasi.
Pembentukan mindset ini juga
dipengaruhi oleh seberapa besar motivasi kita. Baik terhadap usaha kita
sekarang ataupun terhadap diri sendiri.
“Berdasarkan penelitian, setiap hari manusia melakukan
self-talk sebanyak 55.000-60.000
kali. Dan hampir 77% monolog tersebut bersifat negatif dan melemahkan dirinya,”
kata Rocky.
Dibutuhkan hasrat yang kuat, serta motivasi yang
positif untuk memulai sebuah usaha. Sama seperti sedang jatuh cinta, kita akan
memiliki hasrat yang tinggi untuk mencapai tujuan kita –dicintai calon pasangan—serta
motivasi yang jelas. Begitu pula untuk memulai suatu usaha. Selain hasrat dan
motivasi, seorang entrepreneur juga membutuhkan
kreatifitas yang diimplementasikan menjadi suatu inovasi yang disertai dengan
kegigihan.
Rocky menegaskan bahwa besarnya perubahan dalam hidup seorang calon entrepreneur, ditentukan oleh seberapa besar ia bisa mengubah mindset atau pola pikirnya, dan seberapa besar hasrat yang dimilikinya untuk memulai usaha.
0 komentar:
Posting Komentar