Senin, 16 Juli 2012

DIG; Perempuan Dan Kewarganegaraan

Oleh : Fredy Umbu Bewa Guty

Perkembangan sosial politik Indonesia akhir-akhir ini telah memunculkan minat yang luas terhadap persoalan kewarganegaraan (citizenship). Ini pun termasuk kedudukan perempuan dalam kewarganegaraan. Ketegangan antara perempuan sebagai individu dan perempuan sebagai anggota kelompok etnik dan agama berkaitan dengan kewarganegaraannya menjadi wacana yang menarik di Indonesia kontemporer.

Pada Rabu (11/7) Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) cabang Salatiga mengadakan Diskusi In(ter)disipliner yang mengangkat topik tentang Perempuan dan Kewarganegaraan. Diskusi ini bertempat di Ruang A 103 kampus Universitas Kristen Satya Wacana. Hadir sebagai pembicara adalah saudara Amin Mudzakkir, peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Ia juga merupakan mahasiswa magister di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Jakarta.

Amin mengangkat topik tentang Perempuan dan Batas-Batas Kewarganegaraan di Indonesia berdasarkan kasus di tiga tempat, yakni di Bali, Sasak dan Minahasa. Masing-masing memiliki karakteristik kelompok etnik dan agama yang berbeda. Dan bahasan penting yang diangkat dalam diskusi ini, lebih membicarakan tentang gerakan feminis yang bertentangan dengan multikulturalisme.

Materi diskusi dapat diunduh di sini.

0 komentar:

Posting Komentar