Sabtu, 02 Mei 2015

Belajar dari Kisah Hagar (PA GMKI Cabang Salatiga 1 Mei 2015)




     Diskusi PA yang diadakan pada hari Jumat 1 Mei 2015 di samping BU UKSW (ruang Toga), terambil dari Kitab Kejadian 16:1-16 dengan PERIKOP Hagar dan Ismael. dalam kitab tersebut secara garis besar dikisahkan perseteruan antara Sarai dan Hagar.

    Sarai adalah istri Abram namun sarai tak mampu untuk memberikan keturunan kepada Abram. untuk itu dimintalah Hagar yang merupakan hambanya untuk menjadi istri Abram dengan tujuan dapat memberikan keturunan kepada Abram.
Kemudia Abrampun menemui Hagar dan setelah itu Hagarpun mengandung. ketika Hagar mengetahui bahwa dirinya sedang mengandung maka munculah kesombongan dalam dirinya sehingga ia memandang rendah tuannya(Sarai).
    Saraipun tak menerima perlakuan yang diberikan Hagar terhadapnya. sehingga  iapun mengadukannya kepada Suaminya Abram. lalu Abram berkata kepadanya ” Hambamu itu berada di bawah kekuasaanmu, perbuatlah kepadanya apa yang kau pandang baik” (Kej 16:6). lalu sarai menindas hagar, hingga ia lari meninggalkannya.
Setelah Hagar lari meninggalkan Sarai lalu malaikat Tuhan datang dan menjumpainya dekat mata air di jalan menuju ke Syur. disitu malaikat Tuhan berfirman kepadanya  “Kembalilah kepada nyonyamu biarkan engkau di tindas di bawah kekuasaannya” (Kej 16:9). selajutnya kata malaikat Tuhan kepadanya “Engkau mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya Ismael, sebab Tuhan telah mendengar penindasan atasmu itu” (Kej 16:11).
Lalu pulanglah Hagar dan melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abram dan Abram menamai anak yang di lahirkan Hagar itu Ismael.(Kej 16:15).
    Dari pembacaan kita mengenai seorang Hagar jika kita refleksikan maka ada beberapa hal yang patut kita teladani dari tiga tokoh yang ada dalam ayat bacaan tersebut. dalam bacaan tersebut kita melihat kebesaran hati dari seorang Sarai (istri Abram) yang dengan besar hati mau memberikan perempuan lain untuk di tiduri oleh suaminya Abram. kita juga bisa melihat bahwa Sarai tidak terlalu Egois dalam hal ini. dia tidak terlalu mementingkan diri sendiri, namun di mengerti/peduli bahwa Abram membutuhkan keturunan. dengan sikap yang tidak egois inilah maka Sarai mampu untuk “berbagi” suaminya dengan perempuan lain.
   Kemudia teladan selanjutnya adalah kebijaksanaan dari seorang Abram. teladan yang kita harus teladani dari seorang Abram yaitu kebijaksanaannya. Kebijaksanaan Abram terlihat dari perkataannya kepada Sarai pada ayat yang ke 6 yang berbunyi ” Hambamu itu berada di bawah kekuasaanmu, perbuatlah kepadanya apa yang kau pandang baik“. dari kalimat Abram ini bisa kita lihat kebijaksanaannya, Abram tak langsung mengambil keputusan dan tindakan yang semena-mena terhadap Hagar, dan tidak juga menyuruh Sarai untuk menindasnya melainkan memberikan hak sepenuhkan kepada Sarai untuk memperlakukan Hagar sesuai yang baik menurut Sarai sendiri.
Dari seorang Hagar sendiri meski ada sifat kesombongan yang di tunjukannya namun disisi lain Hagar memiliki sifat seorang hamba yang setia dan patuh, sekaligus bertanggung jawab. hagar tidak menolak permintaan Sarai untuk ditiduri suaminya Abram disinilah sifat kepatuhan dan kesetian Seorang Hagar. Hagar juga setia dan patuh kepada Tuhan, ketika malaikat Tuhan berfirman dan memerintahkannya untuk kembali, maka tanpa ragu-ragu dan keras hati, Hagarpun menuruti kehendak Tuhan. Hagar menyadari bahwa dirinya adalah seorang Hamba dan dia mengerti bahwa dirinya bertanggung jawab atas Abram dan Juga Sarai sebagai tuannya.
    Keteladanan yang perlu kita teladani dari ketiga tokoh dalam ayat bacaan kita yang terambil dalam kitab Kejadian 16:1-16 jika boleh saya simpulkan maka ada 4 pokok yaitu :
1. Kebesaran Hati.
2. Peduli terhadap orang lain.
3. Bijaksana dalam mengambil sebuah tindakan dan keputusan
4. Kesetiaan dan Hidup yang Bertanggung Jawab.
    Selain itu ada beberapa pertanyaan diskusi yang berkaitan dengan Ayat bacaan ini namun saya hanya mengambil satu pertanyaan saja yaitu :
*. Siapakah Perempuan menurut pandangan Saudara dan sebutkan Perempuan yang mana..?.
   Jawaban untuk menunjukan Perempuan mana ? berbeda-beda seperi (Mama,Ibu, Mace, Bunda, Mother, Oma :D ) tapi menunjuk pada sosok perempuan yang sama yaitu perempuan yang melahirkan Kita…:D.  ada bebera jawaban namun barangkali tidak dapat saya sebutkan satu-satu dan munkin akan saya rangkum saja, Ibu/Bunda/Mama merupakan sesosok perempuan yang kuat, Mama merupakan perempuan yang memiliki multifungsi seoran mama haruslah menjadi matahari yang selalu siap dan tak boleh terlambat terbit di pagi hari. Mama juga merupakan tempat pemenuhan kebutuhan atau pusat kebutuhan. mama dalam ibu adalah seorang yang kadang kala harus mampu menjalankan fungsi dan tanggung jawab yang mungkin tidak bisa atau tidak sempat di jalankan oleh seorang ayah.
 Secara lebih luas perempuan ingin menjadi sesuatu untuk dapat mengakomodir kebutuhan entah itu kebutuhan anak,saudara,kaka,adik ayah, dll. namunterkadang mereka sulit untuk itu, mereka ingin menjadi lautan kehidupan bagi yang lain namunterkadang lautan itu ada gelombangnya. dalam artian ketika mereka ingin hadir bagi orang lain, terkadang sulit untuk itu. ada sisi lain dari perempuan yang di butuhkan oleh laki-laki. seakan-akan tanpa mereka maka kehidupan ini kurang lengkap. barangkali salah-satunya yang di rasakan oleh Sarai ketika ia tak mampu untuk memberikan keturunan kepada Abram.
     Intinya baik laki-laki maupun perempuan memiliki kelebihan dan kekurangan, namun dari situlah mereka akan saling melengkapi, untuk saling menghidupi.
— UOUS —

Oleh, Elyan Mesakh KowiAnggota GMKI Cabang Salatiga

0 komentar:

Posting Komentar